Minggu, 06 November 2016

Perpindahan Para News Anchor di Indonesia

Kebutuhan menonton televisi (tv) bukan lagi dikategorikan sebagai kebutuhan tersier atau ketiga. Hampir setiap hari bahkan setiap saat, manusia tidak bisa dilepaskan dari aktivitas menonton tv. Hal itu disebabkan karena manusia membutuhkan informasi dan hiburan yang disajikan stasiun tv. Program berita adalah salah satu program di tv yang tidak bisa dilewatkan para pemirsa atau penonton tv.

Program berita tayang setiap hari baik pagi, siang dan malam, bahkan untuk stasiun tv berita, program berita bisa setiap saat ditayangkan. Oleh sebab itu, persaingan untuk menyajikan berita teraktual dan terpercaya menjadi pertimbangan stasiun tv merebut pemirsa. Sebut saja Seputar Indonesia dari RCTI, dan Liputan 6 dari SCTV adalah dua program berita yang punya penonton tersendiri. Namun, bukan hanya aktual dan terpercaya, news anchor atau pembawa program berita yang menarik dan handal juga menjadi pertimbangan program berita dalam menarik pemirsa. Oleh sebab itu, banyak stasiun tv yang bersaing menampilkan dan menggaet news anchor terbaik untuk membawakan program beritanya. Tidak heran pemirsa akan melihat program berita yang gonta ganti news anchor dengan menggaet news anchor dari stasiun tv lain.

Pada kesempatan ini, tvmags akan menyajikan profil beberapa news anchor yang sering berpindah-pindah stasiun tv dan program berita.

1. Desi Anwar

Desi Anwar yang lahir di Bandung pada 11 Desember 1962, atau saat ini berumur 53 tahun adalah salah satu news anchor senior terkemuka di Indonesia. Mengawali karier di RCTI sebagai pembawa berita Seputar Indonesia, Nuansa Pagi, Buletin Siang dan Buletin Malam sampai tahun 1999, Desi kemudian memutuskan untuk pindah ke situs portal berita Astaga.com.

Setahun kemudian dia kembali ke dunia pertelevisian, bergabung bergabung dengan stasiun berita Metro TV. Di stasiun televisi itu milik Surya Paloh itu, Desi menjabat sebagai GM Marketing and Business Development. Sesekali Desi tampil membawakan acara di Metro TV, seperti Face to Face with Desi Anwar. Kini Desi tampil lebih segar dengan bergabung sebagai jurnalis di CNN Indonesia milik CT Corp yang resmi mengudara pada tanggal 17 Agustus 2015.

2. Rosianna Silalahi

Menyusul Desi Anwar, ada Rosianna Magdalena Silalahi atau biasa dikenal Rosianna Silalahi yang sering gonta ganti baju stasiun tv. Lahir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung pada 26 September 1972, Rosi adalah mantan Pemimpin Redaksi Liputan 6 SCTV.

Usai meraih gelar sarjana jurusan Sastra Jepang Universitas Indonesia, Rosi memulai karier di TVRI sebagai reporter. Di sinilah awal karier Rosi di dunia jurnalistik yang membesarkan namanya. Pada tahun 1998, Rosi meninggalkan TVRI dengan bergabung bersama Liputan 6 SCTV. Rosi kemudian mulai tampil di depan layar sebagai news anchor, dengan sesekali masih bertugas sebagai reporter lapangan.

Di SCTV, karier Rosi semakin menanjak karena membawakan program Liputan 6 yang juga dihuni banyak news anchor terkemuka seperti Arief Suditomo. Pada tahun 2003, Rosi menjadi salah satu dari 6 jurnalis TV dari Asia yang berkesempatan mewawancarai secara eksklusif Presiden AS George Bush di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat. Setahun kemudian, Rosi bahkan dipercaya menjadi pemimpin redaksi Liputan 6. Dengan prestasi tersebut, tidak heran jika Rosi mendapat banyak penghargaan seperti Pembawa Acara Talk Show Terfavorit dan Pembawa Acara Berita/Current Affair Terfavorit versi Panasonic Award secara berturut-turut tahun 2004 dan 2005, serta kembali merebut penghargaan yang sama tahun 2007.

Lama tidak terdengar di SCTV, Rosi hadir kembali ke layar tv tetapi dengan baju Kompas TV. Rosi dipercaya sebagai Pemimpin Redaksi menggantikan wartawan senior Kompas, Taufik Mihardja (alm) dan membawakan Talk Show Rosi.

3. Putra Nababan

Beralih ke news anchor laki-laki, semua penikmat program berita pasti mengenal sosok Putra Nababan. Jurnalis kelahiran Jakarta, 30 Juli 1974 tersebut sangat kental dengan penghargaan Panasonic Award yang kerap diraihnya pada saat membawakan program berita Seputar Indonesia RCTI. Tercatat, pada penyelenggaraan Panasonic Award tahun 2007 hingga 2012, Putra berturut-turut menyebet penghargaan sebagai Presenter Berita / Current Affairs favorit.

Putra yang telah bersama dengan RCTI sejak tahun 2005, sebagai Wakil Pemimpin Redaksi, memutuskan untuk keluar dari RCTI dan pindah ke stasiun tv berita, Metro TV dengan jabatan sebagai Pemimpin Redaksi. Kepindahannya ke Metro TV cukup disayangkan mengingat kariernya yang cemerlang sebagai news anchor RCTI. Sejak di Metro TV, Putra lebih banyak berada di belakang layar dengan sesekali membawakan berita documenter, 360. Tidak heran pada penyelenggaraan Panasonic Award 2013 dan 2014, dia kalah oleh news anchor RCTI, Michael Tjandra.

4. Alfito Deannova Gintings

Pembawaan yang kalem tapi tajam dan cerdas, membuat Alfito Deannova Gintings cukup disukai pemirsa. Alfito yang lahir di Jakarta, 17 September 1976, memulai karier sebagai jurnalis sekaligus news anchor di SCTV sejak tahun 2000 hingga 2007 dengan membawakan program berita Liputan 6.

Namun, sejak TVONE mengudara sebagai stasiun tv berita, Alfito kemudian memutuskan keluar dari SCTV dan bergabung dengan stasiun tv milik keluarga Bakrie tersebut. Di TVONE dia membawakan Talk Show Alfito atau Alfito Show, dan Kabar Petang. Petualangan pria 40 tahun tersebut tidak berhenti di TVONE, setelah CNN Indonesia mengudara pada 17 Agustus 2015. Alfito menyusul news anchor senior lainnya seperti Desi Anwar dan Prabu Revolusi, bergabung dengan stasiun berita milik CT Corp tersebut.

5. Prabu Revolusi

Salah satu news anchor yang gemar “loncat pagar” ke berbagai stasiun tv adalah Prabu Revolusi. Pria kelahiran Bandung, 16 Juni 1980 adalah alumni Institut Teknologi Bandung yang memulai karier di dunia jurnalistik di Trans TV yang membawakan program Reportase. Tahun 2008, Prabu kemudian memutuskan keluar dari Trans TV yang telah membesarkan namanya tersebut, untuk bergabung bersama Metro TV. Di Metro TV, dia membawakan beberapa program seperti Metro Pagi, Editorial Media Indonesia dan Indonesia This Morning serta 8-11 Show.

Petualangan Prabu berlanjut ke stasiun tv baru, yaitu Rajawali Televisi (RTV) pada tahun 2014. Di RTV, dia dipercaya sebagai Executive Producer sekaligus membawakan program Lensa Indonesia Pagi. Pada 25 Juni 2015, suami dari artis Zee Zee Shahab itu kembali ke pelabuhan lamanya, yaitu CT Corp dengan bergabung bersama sederet news anchor terkenal lainnya seperti Alfito Deannova, Desi Anwar, dan Indra Maulana di CNN Indonesia dan membawakan program CNN Indonesia Newsroom & CNN Indonesia Newsdesk di channel CNN Indonesia dan Trans TV.

6. Michael Tjandra

Selanjutnya ada nama Michael Tjandra, news anchor RTV kelahiran Surabaya, 20 Oktober 1980. Michael kecil yang menghabiskan masa kanak-kanaknya selama 7 tahun di Surabaya, bersama keluarganya pindah ke Jakarta. Sebelum jadi news anchor terkenal seperti saat ini, Michael sempat beberapi kali alih profesi.

Sebelumnya, Michael yang merupakan lulusan Universitas Trisakti jurusan arsitektur sempat meniti karier di biro interior dan arsitek selama 6 bulan. Merasa kariernya tertahan, dia memutuskan untuk banting setir ke dunia perbankan. Tahun 2007, dia memutuskan untuk keluar dari perbankan dan beralih ke dunia jurnalistik dengan bergabung bersama RCTI sebagai news anchor. Sejak 2007, wajahnya mulai menghiasi layar kaca RCTI sebagai presenter Sekilas Info yang kemudian membawanya menjadi wajah utama program Seputar Indonesia menggantikan Putra Nababan yang pindah ke Metro TV.

Pindahnya Putra juga berdampak pada berpindahnya piala Panasonic Gobel Award yang selama ini selalu dimenangkan oleh Putra Nababan dalam kategori Presenter Berita & Informasi. Tercatat, Michael menyabet gelar tersebut dari Putra sejak tahun 2013 hingga 2015. Namun, prestasi itu tidak lantas membuat Michael nyaman di zonanya. Dia memutuskan pindah dari RCTI ke stasiun tv baru, RTV dengan membawakan program Lensa Indonesia Sore.

7. Senandung Nacita

Selanjutnya ada nama news anchor perempuan lagi, yaitu Senandung Nacita. Naci, panggilan akrabnya, adalah anak dari aktor senior dan juga Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mizwar. Sempat beberapa kali membintangi sinetron ayahnya sebagai pemeran pendukung, Naci memutuskan untuk terjun ke dunia jurnalistik dengan bergabung bersama SCTV.

Perempuan kelahiran Jakarta, 10 Juni 1987 itu bekerja di SCTV sejak Februari 2010 membawakan berita Liputan 6 Pagi, Liputan 6 Siang, Liputan 6 Terkini dan Buser. Bisa dibilang, kehadiran Naci cukup menyelamatkan “wajah” redaksi berita SCTV yang banyak ditinggal personelnya ke stasiun tv lain.

Namun, godaan RTV yang berhasil merekrut news anchor terkenal turut menggoda Naci yang akhirnya ikut bergabung bersama RTV dengan membawakan program Lensa Indonesia Siang dan program Maestro Indonesia.

8. Bayu Sutiyono

Dideratan terakhir tvmags, ada nama Bayu Sutiyono, news anchor kawakan yang juga berasal dari “kawah candradimuka” para news anchor, yaitu Liputan 6 SCTV.

Bayu yang lahir di Jakarta, 10 April 1972, adalah news anchor senior yang kini menghiasi wajah Kompas TV yang membawakan program Sapa Indonesia Pagi bersama Timothy Marbun dan Glory Oyong. Sebelum di Kompas TV, Bayu memulai karier di Liputan 6 SCTV sejak 12 Januari 1998. Dia sempat meliput berbagai peristiwa penting seperti demontrasi menutut reformasi di Jakarta, Banjir besar di Jakarta tahun 2000, dan bahkan dia sempat berkesempatan mewawancarai presiden Megawati Soekarnoputri menjelang pemilu 2004.

Menyusul teman-temannya yang keluar dari SCTV, Bayu kemudian bergabung dengan Sindo TV atau sekarang iNewsTV milik MNC Grup sejak tahun 2009-2014. Kini, bapak dari Keira Azzahra dan Zeta Amira bergabung bersama Kompas TV dan membawakn program Sapa Indonesia.

Daftar nama-nama news anchor di atas hanyalah beberapa nama pilihan tvmags. Selain nama-nama tersebut, masih banyak nama-nama news anchor lain yang sering berpindah-pindah stasiun tv. Alasannya pun beragam, seperti ingin menjadi jurnalis di stasiun tv yang netral hingga tawaran posisi jadwal regular dan jabatan tinggi.

This Is The Oldest Page


EmoticonEmoticon